Search

Kehadiran Alexander Wilyo dan Jamhuri Amir ,Bupati Dan Wakil Bupati Terpilih Warnai Perayaan Cap Go Meh Ketapang 2025



Ketapang Jwks Di bawah langit malam yang bermandikan gemerlap lampion, perayaan Cap Go Meh Ketapang Tahun 2025 menjadi saksi atas kekompakan dua pemimpin daerah yang baru saja dipilih oleh rakyatnya. Bupati Ketapang terpilih, Alexander Wilyo, S.STP, M.Si, bersama Wakil Bupati Ketapang terpilih, Jamhuri Amir, SH, hadir dalam acara tahunan ini pada Rabu (12/2/2025). Gelaran tersebut bukan sekadar ritual budaya, melainkan sebuah refleksi tentang bagaimana tradisi dapat memperkuat ikatan sosial di tengah keberagaman masyarakat Ketapang.

Acara berlangsung meriah, dengan deretan pertunjukan seni, musik, dan tarian yang menggambarkan semangat pluralisme. Dalam pidatonya, Alexander Wilyo menyampaikan apresiasi mendalam kepada panitia penyelenggara. “Cap Go Meh bukan hanya soal melestarikan budaya. Lebih dari itu, ia adalah wadah hiburan yang menyatukan kita semua,” ujarnya dengan nada penuh keyakinan.

Ia menegaskan bahwa sebagai pemimpin terpilih, dirinya berkomitmen untuk menjaga kelangsungan acara ini di masa depan. Bagi Alex, Cap Go Meh memiliki potensi besar untuk menjadi destinasi wisata budaya unggulan Kabupaten Ketapang. Acara ini tidak hanya menarik bagi masyarakat lokal, tetapi juga memiliki daya tarik bagi wisatawan mancanegara.

“Mari kita jadikan Cap Go Meh sebagai agenda tahunan yang tidak hanya bernilai ritual keagamaan, tetapi juga menjadi simbol pelestarian budaya Tionghoa yang kaya akan nilai-nilai universal. Semoga acara ini semakin berkembang dan dikenal luas sebagai identitas budaya Ketapang,” tambahnya.

Dalam momen spesial tersebut, Alex juga mengucapkan Selamat Hari Raya Imlek 2025 kepada seluruh umat Tionghoa di Kabupaten Ketapang. Ia berharap tahun baru ini membawa berkah berupa kesehatan, kebajikan, keselamatan, serta umur panjang bagi semua masyarakat.

Namun, pesan Alex tidak berhenti di situ. Ia menegaskan bahwa Kabupaten Ketapang harus menjadi rumah besar yang damai dan harmonis bagi semua etnis dan agama. Dengan nada tegas namun hangat, ia mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama menjaga keamanan, kenyamanan, dan kedamaian demi mewujudkan pembangunan berkeadilan.

“Kita semua adalah bagian dari keluarga besar Kabupaten Ketapang. Mari bersama-sama membangun daerah ini agar semakin maju, mandiri, dan menjadi contoh bagi daerah lain dalam hal toleransi dan keberagaman,” tutup Alex dengan penuh semangat.

Perayaan Cap Go Meh 2025 ini bukan sekadar momentum pelestarian budaya. Lebih dari itu, ia menjadi langkah awal menuju visi besar Kabupaten Ketapang yang lebih inklusif dan berdaya saing di masa depan. Di tengah arus modernisasi yang sering kali mengikis nilai-nilai tradisional, Ketapang mencoba menunjukkan bahwa warisan budaya dapat menjadi fondasi kuat untuk membangun harmoni dan kemajuan bersama.

Di balik gemerlap lampion dan denting alunan musik tradisional, Cap Go Meh Ketapang 2025 mengingatkan kita bahwa tradisi bukanlah sesuatu yang statis. Ia hidup, bernafas, dan terus berkembang seiring waktu. Di Ketapang, tradisi ini telah menjadi jembatan yang menyatukan berbagai elemen masyarakat—dari suku, agama, hingga generasi yang berbeda.

Melalui komitmen para pemimpinnya dan partisipasi aktif masyarakat, Cap Go Meh bukan lagi sekadar perayaan tahunan. Ia adalah cerminan dari sebuah daerah yang berusaha membangun identitas kolektif tanpa meninggalkan akar budayanya. Dan, seperti yang disampaikan Alex, Ketapang ingin menjadi contoh bagi daerah lain tentang bagaimana keberagaman bisa menjadi kekuatan, bukan penghalang.

Cap Go Meh 2025 di Ketapang bukan hanya tentang hari ini. Ia adalah investasi untuk masa depan. Dengan menjadikan acara ini sebagai destinasi wisata budaya, Ketapang berpotensi menarik minat wisatawan yang haus akan pengalaman autentik. Namun, yang lebih penting, acara ini mengajarkan kita bahwa budaya adalah alat untuk membangun dialog, saling pengertian, dan solidaritas.

Di tengah tantangan global yang semakin kompleks, Ketapang menunjukkan bahwa harmoni bisa dibangun melalui penghormatan terhadap warisan budaya. Cap Go Meh 2025 adalah bukti nyata bahwa tradisi tidak hanya soal nostalgia, tetapi juga tentang harapan dan visi untuk masa depan yang lebih baik.

0 Komentar