Foto : Deklarasi Pilkada Damai oleh Insan Pers Ketapang, Kamis, 15 Agustus 2024 |
“Wartawan harus menjadi embun di tengah kemarau, artinya di situasi tertentu untuk mencegah konflik dan pertikaian, wartawan boleh membangun opini dengan mewawancarai narasumber-narasumber yang mampu menyejukkan dan meredam, sehingga konflik tidak terjadi”, ulas Theo Bernardi yang juga ketua Aliansi Jurnalis Ketapang (AJK) saat FGD dengan tema Peran Media dalam Mengawal Pesta Demokrasi menuju Pilkada Damai, Kamis 15 Agustus 2024.
Giat itu terselenggara atas
inisiasi dari sebuah ormas kepemudaan yakni Pemuda Dayak Kabupaten Ketapang
(PDKK). “Media seperti pisau bermata dua, jika dia dibuat sesuai kaidah-kaidah
jurnalistik, maka akan memiliki dampak positif, namun sebaliknya jika tak
mengindahkan kaidah jurnalistik dan cenderung berisi ujaran kebencian, bukan
tak mungkin itu akan berdampak buruk bagi masyarakat, dan jelang Pilkada 2024
ini media memegang peran penting untuk memberikan edukasi dan menginformasikan
info tentang pilkada bagi masyarakat luas”. Ungkap Yohanes Markus Berahim yang
juga ketua PDKK saat memberikan sambutan.
Foto : Yohanes Markus Berahim (Ketua PDKK) saat memberi sambutan |
Ada 50-an jurnalis yang hadir dalam giat yang terselenggara di sebuah hotel di Ketapang ini. “Saya sebagai kaum muda juga terpanggil untuk mensukseskan giat hari ini, karena saya melihat peran media ini sangat penting, karena dari medialah, masyarakat memperoleh informasi, apalagi hari ini kita akan sambut pesta demokrasi lima tahunan seperti Pilkada”, ujar Merlin yang hari itu bertugas sebaga MC.
Foto : sambutan perwakilan dari DAD Ketapang yakni Philipus Kaleh, S. Pd., MM. Pd |
Acara pagi itu dibuka oleh salah satu Wakil Ketua Dewan Adat Dayak (DAD) Ketapang yakni Philipus Kaleh, S. Pd., MM. Pd. Dalam sambutannya ia mengapresiasi inisiatif dari PDKK untuk menggandeng insan pers untuk turut mensukseskan Pilkada. “Apresiasi untuk adik-adik kita yang melibatkan insan pers atau media ini, dan kita berharap media dapat memberitakan secara faktual dan berimbang mengenai info-info Pilkada”, sebut pria yang sering di sapa pak Philip ini.
Moderator kegiatan FGD, Viktor
Damianus Irwin memberikan pengantar bagaimana sinergi dan kolaborasi dapat
dibangun bersama untuk mensukseskan Pilkada dengan penuh kedamaian. “Indeks
Demokrasi Indonesia (IDI) tahun 2023 skornya 79,51%, turun 0,9% dari tahun 2022,
maka perlu peran kita bersama meningkatkan IDI ini, kemudian bicara Indek
Kerawanan Pemilu 2024, Kalbar secara umum masuk zona sedang bersama 21 provinsi
lainnya dengan indek 12,69%, kembali ini perlu peran kita bersama, dan hari ini
kita akan menghadirkan 4 narasumber yang kompeten dari POLRES Ketapang, AJK,
BAWASLU Kabupaten serta Dinas Komunikasi dan Informatika Ketapang yang akan
memeaparkan materi”, ujar Viktor Damianus Irwin yang juga Koordinator Jurnalis
Warga Kayong Solidaritas (JWKS).
Foto 4 Narasumber (kiri ke kanan) Theo Bernardi, S. Sos (AJK), IPTU Drajat Pamungkas (POLRES), VD. Irwin (Moderator), Heri Kurniawan, S. Pd (BAWASLU) dan drg. Basaria Rajagukguk, M. Sos (Diskominfo) |
Ada empat narasumber yang menjadi
pemateri hari itu yakni IPTU Drajat Pamungkas dari Polres Ketapang, Theo
Bernardi, S. Sos dari AJK, Heri Kurniawan, S. Pd dari Bawalu kabupaten serta
drg. Basaria Rajagukguk, M. Sos dari Dinas Kominfo.
“Pilkada lebih kompleks dari Pilpres
kemarin, karena calon-calonnya juga dari daerah kita dan tentu dekat dengan
kita serta siapa yang terpilih, nantinya juga berimplikasi pada pembangunan
daerah kita, maka lebih memiliki kompleksitas khususnya di bidang keamanan,
maka dengan adanya media yang netral dan berimbang serta mengedukasi maka
potensi kerawanan itu, harapannya dapat semakin diminimalisir”, ujar IPTU
Drajat Pamungkas yang juga KASI Humas POLRES Ketapang saat pemaparan materi.
Di sesi berikutnya Theo Bernardi
dari AJK menyampaikan beberapa poin penting bagi insan pers. “Media harus
menjaga demokrasi, profesi wartawan ini kita apresiasi karena setara dengan
eksekutif, legeslatif dan yudikatif mengingat pers adalah pilar ke empat dari
demokrasi, namun wartawan juga harus menjaga marwah profesinya dengan bekerja
sesuai kaidah juranlistik dan UU, penekanan saya wartawan harus independen dan
berpihak pada kebenaran, mari kita kawal dan jaga Pilkada ini berjalan dengan
lancar dan berintegritas”, ujar Theo.
Sementara dari Bawaslu kabupaten
Ketapang lebih menyampaikan tentang bagaimana pola pengawasan partisipatif
untuk mengawal Pilkada. “15 Agustus 2024 ini adalah hari ulang tahun Bawaslu
kabupaten yang ke-6, dalam usianya yang relatif muda kita terus bergerak untuk
mengawal jalannya proses Pilkada salah satunya dengan pengawasan partisipatif,
maka lewat forum ini saya mengajak kita semua termasuk media untuk turut
mengawal Pilkada ini”, ujar Heri Kurniawan yang juga staf Penanganan
Pelanggaran Pemilu Bawaslu Ketapang.
Narasumber ke-empat memberi
penekanan pada kehati-hatian menggunakan media sosial terkait penyebaran
informasi dan bahaya hoak. “Tip saya verifikasi dulu infonya, jangan
memprovokasi, beri edukasi, bangun diskusi konstruktif, hormati privasi serta
bijaklah bermedia, dan saya mengapresiasi giat yang dilaksanakan Pemuda Dayak
kabupaten Ketapang hari ini yang menginisiasi FGD ini”, pungkas Basaria
Rajagukguk yang juga menjabat Kabid Komunikasi Publik DISKOMINFO Ketapang.
Salah satu peserta diskusi menaruh
harapan kepada pihak penyelenggara serta pihak-pihak terkait untuk membangun
komunikasi dengan media. “Kami berharap Bawaslu dan pihak penyelenggara serta
lainnya, bangunlah diskusi dan komunikasi dengan pekerja media, karena
bagaimanapun masyarakat harus memperoleh akses informasi yang seluas-luasnya
berkenaan dengan Pilkada ini”, ungkap Adang Ramdan.
Foto MC dan moderator bersama Ketua & Sekretaris PDKK |
Pada bagian akhir dilaksanakan pula
deklarasi Pilkada Damai oleh insan pers Ketapang dan dilanjutkan dengan
penandatanganan pernyataan secara bersama-sama. Poin pentingnya bagaimana insan
pers Ketapang terlibat aktif untuk mensukseskan Pilkada damai dan terhindar
dari hoak, black campaign, polarisasi politik identitas serta ujaran kebencian.
Ada 4 Pilar dari demokrasi yakni Eksekutif,
Legeslatif, Yudikatif dan Pers. Pers memiliki peran penting menjaga dan
mewujudkan dari demokrasi itu sendiri, dan sejatinya buah dari demokrasi harus
melahirkan pemimpin yang berkualitas. Pemimpin yang merepresentasikan vox
populi vox dei, yang mampu melayani dan mengayomi semua warga masayarakat.
0 Komentar