Foto : Siswi SD di Pesaguan yang pulang dari sekolah |
“Sulit memang belajar online ataupun terbatas dengan jadwal khusus, kita kurang dapat maksimal, bahkan kita dengan teman sekelas tidak saling kenal karena beda sesi masuknya”, ujar Andri salah satu siswa SMA di Ketapang. Hal itu ia ungkapkan ketika mendapat tugas praktek memasak dalam satu kelompok yang terdiri dari siswa/i yang berbeda sesi masuknya terkait situasi pandemi covid 19 yang melanda sejak Desember 2018 lalu.
Hal senada juga diungkapkan oleh
Monika salah satu guru SMP negri yang ada di Ketapang. Ia mengungkapkan guru
pun harus ekstra kerja keras untuk membuat siswa-siswi memahami mata pelajaran
yang diajarkan. “Jadi betul-betul setelah materi disampaikan di kelas dengan
jam yang terbatas, kita mesti follow up lagi lewat grup WA, dan
itu pun tidak juga maksimal, idealnya ya memang harus tatap muka, semogalah pandemic
ini segera berakhir”, ungkapnya.
Tantangan yang sama juga di
hadapi oleh siswa-siswi di kecamatan. “Jam sekolahnya lebih sebentar jadi
rasanya kurang maksimal”, ujar Ani salah satu siswi SD di Pesaguan. Kondisi ini
juga semakin dipersulit ketika anak-anak memanfaatkan waktu yang banyak
senggang dengan main game online.
“Sekolah tapi kaya tidak sekolah,
anak-anak lalu sering main game, kita pun orang tua sulit untuk
melarang, karena kita batasi pun mereka sembunyi-sembunyi”, ungkap salah satu
orang tua murid.
“Banyak juga siswa memanfaatkan
waktu tidak sekolah dengan bekerja missal ada yang kerja jasa cuci motor,
keasikan kerja dan dapat uang lalu tidak mau sekolah, bahkan juga akhirnya
memilih berkeluarga, tentu ini tugas ekstra kita bersama untuk mengarahkan
anak-anak kita tetap aktif bersekolah” ungkap Monika kembali.
Pandemi Covid 19 memang menjadi
tantangan di semua lini kehidupan, salah satunya sector pendidikan. Tatap muka
terbatas serta belajar daring tentu memiliki kendala tersendiri
khususnya pada kualitas serapan pengetahuan yang di dapat dari siswa. Apalagi
hal ini juga mempengaruhi pemanfaatan waktu luang siswa dengan aktivitas game
online ataupun aktivitas lainnya. Tentu harus ada upaya bersama khususnya
dari pemerintaah untuk menerapkan strategi yang lebih memaksimalkan proses
pembelajaran bagi para anak didik di tengah pandemi ini. (Des-JWKS)
0 Komentar