Foto : Ronny Irawan, Anggota Bawaslu Ketapang dalam kegiatan Workshop Jurnalis Warga |
“Dalam pemahaman demokrasi biasa juga terjadi mal-nutrisi atau stunting demokrasi di masyarakat, ini menyangkut pemahaman masyarakat dan kesadaran serta partisipasi berpolitik dengan baik, nah ini menjadi tanggung jawab bersama termasuk partai politik”, seru Ronny Irawan saat Workshop Jurnalis Warga pada Maret 2022 lalu.
Ia
mengungkapkan partai politik
memiliki tiga fungsi, yaitu menyiapkan kader untuk kepemimpinan nasional baik
di legislatif maupun eksekutif, menyalurkan aspirasi masyarakat, dan melakukan
pendidikan politik. "Pendidikan politik dilakukan kepada internal parpol
dan kepada masyarakat, kampanye akbar dalam masa pemilu saja bukanlah
pendidikan politik, tetapi lebih ke pengerahan dan mobilisasi massa "
ujarnya.
Partisipasi politik dan menciptakan
kualitas demokrasi oleh masyarakat harus didorong terus menerus. “Ya pemahaman
kami, tentu praktek money politic, hate speech,
partisipasi pengawasan itu adalah bentuk-bentuk yang harus didorong untuk
menciptakan kualitas demokrasi yang lebih baik”, pendapat Dicky salah satu
peserta workshop yang berlatar belakang mahasiswa.
Ronny Irawan pada kesempatan itu juga
mendorong JW ataupun siapa saja untuk berperan serta mengedukasi masyarakat
untuk menciptakan kualitas demokrasi yang lebih baik.
“Misal dalam fungsi pengawasan bagi
kami di Bawaslu, beban yang cukup berat adalah pengawasan di tingkat
desa/kelurahan dimana 1 orang harus mencakup teritori yang cukup luas, nah
tentu dengan partisipasi kita bersama untuk dapat terlibat dalam pengawasan adalah
bagian untuk mendukung terciptanya demokrasi yang lebih baik”, ungkapnya.
Menariknya dalam tingkat lokal,
kearifan lokal masyarakat juga hal yang bisa didorong sebagai bagian
pencegahan-pencegahan terjadinya pelanggaran pemilu. “Dalam masyarakat di
tingkat lokal, kepatuhan dan penghormatan terhadap adat-istiadat adalah hal
yang perlu kita libatkan juga, untuk mendorong pencegahan-pencegahan misalnya
penggunaan politik uang, isu kebencian dan fitnah, jadi memang semua dapat
berperan”, ungkapnya lagi.
Kembali ke pendidikan politik bagi masyarakat
oleh partai politik harus menjadi concern
dan tentunya harus didukung dengan regulasi seperti peraturan pemerintah yang
mengatur tentang format pendidikan politik.
“Kita
melihat juga media sosial dapat menjadi media efektif dan efisien bagi partai
politik untuk melakukan pendidikan politik dengan baik”, pungkas Ronny Irawan
kembali. (Ded-JWKS)
0 Komentar