Foto : Salah satu kawasan di Pasar Baru dimana deretan warkop dengan pengunjung yang ramai |
“Jangan gopoh, bende ginik maok tenang”, ujar Amat disebuah warung kopi disambut gelak tawa teman bicaranya. Mereka terlihat asyik mengobol bersama di warung kopi yang terletak di kawasan Pasar Baru Ketapang, Minggu 11/10/2020.
Ungkapan bende ginik maok tenang, akhir-akhir ini menjadi sebuah frasa yang cukup menghibur di tengah perhelatan pilkada Kabupaten Ketapang yang saat ini masih dalam masa kampanye. Di media sosial ungkapan ini pun banyak dituliskan ketika pemilik-pemilik akun berdiskusi khususnya terkait politik. Bila diartikan dalam bahasa Indonesia kalimat itu dapat diartikan sebagai jangan panik, hal semacam ini harus tenang, perlu pemikiran yang matang seperti itu kelanjutannya.
“Ye baguslah, kadang-kadang diskusi antar kawan kan tegang, apalagi kalo bicara dukung mendukung, tapi kalo sudah keluar kalimat bende ginik mau tenang, ya cair lagilah”, sambut Opik, rekan dari Amat masih di warung kopi yang sama.
Edo, salah satu penggiat literasi di Ketapang mengungkapakan kesadaran berdemokrasi warga di Ketapang semakin baik, hal ini terlihat dari hal-hal sederhana bagaimana masyarakat akar rumput menemukan cara-cara sederhana untuk meredam suasana panas disaat berdiskusi terlebih ketika pemandangan politik yang berbeda.
“Bende ginik maok tenang, ya merujuk kepada karakter masyarakat kita mencari sebuah keseimbangan dalam berdiskusi dan berkomunikasi. Mengandung banyak interpretasi misalnya ya sudahilah, nggak usah ngegas, kita mesti pikirkan matang-matang, refleksikan saja ke diri masing-masing karena kita punya hak pilih masing-masing”, ungkap pria yang pernah menuntut ilmu di salah satu perguruan tinggi di Jogjakarta.
Ia mengapresiasi hal ini tumbuh di masyarakat menjadi gambaran bahwa perhelatan Pilkada adalah sebuah even yang mesti dijalankan dengan kegembiraan dan tetap memperat semangat kebersamaan.
Beda pilihan dalam masyarakat khususnya memilih calon pemimpin itu adalah sebuah hal yang wajar karena memang itu diatur dalam UU, apalagi Negara kita sebuah negara yang menganut paham demokrasi. Namun menyikapinya tetap dengan santai dan mengedepankan silahturahmi yang baik tentu sebuah hal yang harus menjadi skala prioritas.
Sejatinya buah-buah demokrasi akan muncul dari ide-ide yang berbeda yang nantinya akan menemukan sebuah gagasan bersama yang saling menguatkan dan mengayomi. Anda sudah punya pilihan?. Sabar jangan gopoh, bende ginik maok tenang.
Penulis : Bayu
Editor : Tim JWKS
0 Komentar