Foto : Anik dan aktivitasnya memberdayakan masyarakat untuk menabung |
Foto : Jembatan Kelampai |
“Ketika masyarakat yang kita berdayakan bertumbuh ekonominya walau perlahan, disitu kepuasan yang tak terhingga bagi saya”, ujar wanita muda itu di sela-sela rehat. Siang itu ia dan temannya menuju Desa Nanga Kelampai Kecamatan Tumbang Titi, 10/07/2019.
Namanya Anik Sri Handayani, ia bekerja di sebuah lembaga pemberdayaan yang sering disebut sebagai CUPS. Lembaga ini sendiri bergerak di pemberdayaan ekonomi kerakyatan dimana salah satu konsepnya adalah bagaimana warga memiliki manajemen keuangan yang baik.
“Bekerja di sini menjadi semacam panggilan buat saya, panggilan untuk melayani dan bagian passion dalam hidup saya”, ungkap ibu dua putri ini.
Warga yang mereka layani berlatar belakang petani yakni petani karet dan sawit. Dari penghasilan yang didapat mereka sisihkan dalam bentuk tabungan. “Untuk persiapan anak sekolah nanti”, ujar Lusia salah satu warga.
Dalam melakukan tugasnya anik mengaku dua tantangan yang harus ia hadapi yakni pola pikir dan kendala infrastruktur. “Tantangannya pola pikir masyarakat yang masih banyak yang pragmatis, yang kedua kondisi infrastruktur yang belum memadai misalnya, jalan dan fasilitas lainnya contoh saja jembatan itu melewatinya cukup horor juga”, ujarnya sembari tergelak menunjuk sebuah jembatan.
Membuat dampak positif walau sekecil apapun tentu hal baik yang diharapkan menjadi bola salju kebaikan bagi masyarakat. Itu pula yang menjadikan Anik berkomitmen menjalani pekerjaannya lebih dari 8 tahun. Baginya ke depan, masyarakat harus lebih baik kesejahteraannya.
Ekonomi Nanga Kelampai terus menggeliat, warga disana pun berharap pada pemerintah untuk dapat membangun infrastruktur yang baik. “Harapan kita, infrastruktur pendukung kegiatan masyarakat dapat diperbaiki oleh pemerintah sehingga kegiatan masyarakat dapat semakin lancar”, ungkap kembali Lusia.
Membangun masyarakat adalah tanggung jawab semua. Sinergi dari banyak pihak serta partisipatif dari warga juga menjadi faktor penting dalam pembangunan itu sendiri. Kiprah Anik salah satu pemberdaya masyarakat adalah bagian kecil dari individu-individu yang mengambil peran untuk membangun masyarakat. (Suprastha-JWKS)
Namanya Anik Sri Handayani, ia bekerja di sebuah lembaga pemberdayaan yang sering disebut sebagai CUPS. Lembaga ini sendiri bergerak di pemberdayaan ekonomi kerakyatan dimana salah satu konsepnya adalah bagaimana warga memiliki manajemen keuangan yang baik.
“Bekerja di sini menjadi semacam panggilan buat saya, panggilan untuk melayani dan bagian passion dalam hidup saya”, ungkap ibu dua putri ini.
Warga yang mereka layani berlatar belakang petani yakni petani karet dan sawit. Dari penghasilan yang didapat mereka sisihkan dalam bentuk tabungan. “Untuk persiapan anak sekolah nanti”, ujar Lusia salah satu warga.
Dalam melakukan tugasnya anik mengaku dua tantangan yang harus ia hadapi yakni pola pikir dan kendala infrastruktur. “Tantangannya pola pikir masyarakat yang masih banyak yang pragmatis, yang kedua kondisi infrastruktur yang belum memadai misalnya, jalan dan fasilitas lainnya contoh saja jembatan itu melewatinya cukup horor juga”, ujarnya sembari tergelak menunjuk sebuah jembatan.
Membuat dampak positif walau sekecil apapun tentu hal baik yang diharapkan menjadi bola salju kebaikan bagi masyarakat. Itu pula yang menjadikan Anik berkomitmen menjalani pekerjaannya lebih dari 8 tahun. Baginya ke depan, masyarakat harus lebih baik kesejahteraannya.
Ekonomi Nanga Kelampai terus menggeliat, warga disana pun berharap pada pemerintah untuk dapat membangun infrastruktur yang baik. “Harapan kita, infrastruktur pendukung kegiatan masyarakat dapat diperbaiki oleh pemerintah sehingga kegiatan masyarakat dapat semakin lancar”, ungkap kembali Lusia.
Membangun masyarakat adalah tanggung jawab semua. Sinergi dari banyak pihak serta partisipatif dari warga juga menjadi faktor penting dalam pembangunan itu sendiri. Kiprah Anik salah satu pemberdaya masyarakat adalah bagian kecil dari individu-individu yang mengambil peran untuk membangun masyarakat. (Suprastha-JWKS)