Indonesia
merdeka sudah 73 tahun yang lalu, tepatnya pada 17 agustus 1945. Negara
Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki pulau sekitar 17.508 pulau.
Pulau pulau ini terdiri atas 5 pulau besar dan ribuan pulau kecil. Indonesia
saat ini menempati urutan ke 4 dunia dengan jumlah penduduk terbanyak setelah
AS yakni sekitar 253,60 juta jiwa. Indonesia memiliki
Pancasila yang menjadi dasar negara Indonesia. Pancasila memiliki semboyan
yakni, “Bhineka Tunggal Ika” yang artinya meskipun berbeda beda tetapi tetap
satu jua. Perbedaan di sini dapat mencakup aspek aspek budaya, agama, ras, suku
bangsa, dan kepercayaan. Bangsa Indonesia memiliki sekitar 1.128 suku bangsa
dan 6 agama yang telah diakui di Indonesia, yakni Islam, Kristen, Katolik,
Hindu, Budha, dan Khong
Hu Cu. Dari perbedaan inilah yang disebut keberagaman.
Dengan adanya keberagaman di
Indonesia, bangsa Indonesia harus memiliki rasa toleransi dan saling
menghormati sesama rakyat Indonesia. Toleransi ialah sikap saling menghargai
dan menerima keberagaman yang ada di Indonesia. Dengan adanya toleransi antara
rakyat Indonesia negara ini tidak akan ada lagi konflik yang terjadi seperti akhir akhir ini yang disebabkan oleh
tidak adanya sikap toleransi antar rakyat Indonesia. Sejumlah kerusuhan
banyak muncul di Indonesia beberapa tahun ini dan di berbagai daerah terjadi
konflik sosial. Dari kajian kajian yang telah dilakukan menyatakan konflik
sosial awalnya disebabkan oleh kesenjangan sosial dan kepentingan politik.
Selain itu isu agama juga dapat memunculkan konflik di dalam masyarakat.
Yang
sering terjadi saat ini ketika kelompok agama tertentu menganggap bahwa agamanya-lah yang paling besar
dan paling benar, agamanya-lah
yang paling nomor satu dan menganggap agama lain salah, remeh, dan kecil. Sehingga
banyak terjadi kesenjangan dan dapat mengakibatkan konflik. Masalah yang sering
terjadi yaitu ada sebuah komunitas ingin
menyebarkan agamanya di suatu tempat yang mayoritasnya agama lain yang
bertujuan untuk memengaruhi kelompok tersebut. Perihal ini dapat menyebabkan
kedua agama kemungkinan bisa saling berselisih dan memicu sebuah konflik. Terhadap konflik konflik dapat menimbulkan dua kutub pemikiran yang
berbeda. Yang pertama yaitu kutub “anti agama” kutub ini menganggap bahwa agama
merupakan sumber konflik sehingga harus disingkirkan dan dilenyapkan. Dan kelompok
kedua adalah kelompok “menyamakan” semua agama, yang dalamnya menyamakan semua agama berasal
dari Tuhan dan memiliki tujuan yang sama yaitu kebaikan.
Dapat disimpulkan konflik antar umat
beragama dalam berbagai kasus, konflik tersebut tidaklah disebabkan oleh perbedaan
konsepsi diantara agama-
agama. Maka dari itu, kita sebagai bangsa Indonesia yang kaya akan keberagaman
tidak seharusnya saling bertikai antara golongan satu dengan golongan lain,
agama satu dengan agama lain, dan suku antar suku. Kita harus bersikap
toleransi dalam kehidupan berbangsa dan negara serta menghindari sikap egoisme yang membangga
banggakan sesuatu sehingga meremehkan yang lain yang dapat memicu konflik. Jadilah
rakyat Indonesia yang berjiwa nasionalisme dan bersikap toleran.
Selamat
hari pancasila
#Indonesiadamai
#Indonesiakaya
0 Komentar